Ketika sedang melakukan perjalanan jauh baik naik bus, kapal, kereta, atau pesawat, sudah masuk waktu shalat, dan tidak menjumpai adanya air, maka seorang muslim diperbolehkan untuk tayammum dengan debu yang tertempel pada kursi duduknya atau pada jendela kendaraan. Tayammum adalah menyengaja menggunakan ash sha’id (permukaan tanah) dengan mengusap wajah dan dua tangan dengan niat memperbolehkan shalat dan yang sepertinya.

1. Tidak adanya air, baik ketika sedang bepergian (safar) ataupun tidak bepergian (mukim).

2. Tidak mampu menggunakan air karena adanya udzur syar’i seperti sakit parah dan takut penyakit yang dideritanya bertambah parah atau karena cuaca yang sangat dingin.

Tata cara tayammum untuk mengangkat hadats besar ataupun hadast kecil tidak ada perbedaannya, yaitu :

1. Niat di dalam hati.

2. Membaca “Bismillah”.

3. Menepuk dua telapak tangan pada jendela kendaraan atau sandaran kursi depan Anda dengan sekali tepuk dengan cara merenggangkan jari jemari. Kemudian, meniup kedua telapak tangan atau mengebutkan kedua telapak tangan untuk meringankan debunya, jika ada.

4. Mengusap wajah dengan bagian dalam telapak tangan dan jari jemarinya.

5. Mengusap bagian luar telapak tangan dengan keduanya.

6. Melakukannya cukup dengan satu tepukan untuk wajah dan dua telapak tangan.

Tidak tersedianya air bukan berarti seorang muslim meninggalkan shalat. Islam itu mudah namun tidak boleh disepelekan.  Tidak ada air, tayammum pun diperbolehkan. Semoga artikel di atas menambah wawasan Anda dan selamat bepergian menjelajahi dunia.